DAMPIT, PortalNusantaraNews.co.id Uji tes di balaidesa tanggal 08 Januari 2024, terindikasi ada beberapa kejanggalan.
Di adakan perekrutan pegawai baru yang tidak wajar untuk diposisi Kasi kepemerintahan di desa Pojok yang ada di kecamatan Dampit Kabupaten Malang Jawa timur.
Baca Juga: Dampit:"Diduga ada Kecurangan dalam Seleksi Penerimaan Perangkat Desa Pojok"
Dengan terindikasinya ketidak wajaran tersebut warga setempat angkat bicara dan menjelaskan kepada awak media bahwa adanya praktik suap menyuap ataupun jual beli jabatan, diruang lingkup desa pojok kecamatan Dampit kabupaten Malang Jawa timur.
Dengan adanya perekrutan karyawan baru tersebut di ikuti oleh beberapa calon antara lain;
Cahyo warga pojok RT 1 Kecamatan Dampit, Ervin warga Kedawung Kecamatan Dampit
Arienda warga Jl.Sersan Sapar Kedawung Pojok Dampit Malang, dan ada satu lagi saya lupa pak, ujar salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya.
"Saat uji tes C bisa dibilang pandai bin pintar pak, ujarnya".
"Dibanding A sangatlah jauh lebih bagus C pak untuk nilai uji tes pak, tapi mengapa A yang lulus, imbuhnya".
Setelah itu awakmedia investigasi lanjutan langsung turun ke lapangan, bisa juga diduga jual beli jabatan dengan senilai uang 65 juta.
Dan awakmedia mencoba mendatangi rumah A pada Rabu 22/01/25 sekira pukul 12:26 wib , namun tidak bertemu dengan seorang pun disana, mencoba menghubungi nomer yang terpampang di benner, yang ternyata nomer tersebut nomer bapak dari si calon yang berinisial R. Lewat aplikasi WhatsApp, agar bisa berkordinasi, terkait adanya dugaan suap menyuap.
"Maaf pak info itu gak benar , jawab R" kepada awak media, via chat WhatsApp.
"Terkait uji tes tersebut salah satu peserta tes angkat bicara , dengan merasa tertipu atas gelar perekrutan tersebut.
Karena si Arienda diduga tidak bisa atau tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia raya.
Awakmedia menghubungi bapak DanRamil Dampit via aplikasi WhatsApp, yang saat itu beliau diminta atau diundang oleh pihak kecamatan untuk sebagai kepanitiaan dalam gelar uji test perekrutan perangkat desa pojok, Senin 08/01/2024.
"Waalaikum salam, La..... Itu sdh lama mas.
"Pak Kadesnya sdh almarhum,
Perihal diatas adalah ranahnya panitia ,
Baca Juga: Dasco: "Minta Komisi X Panggil Pemerintah Bahas Polemik Pendaftaran SNBP Pekan Depan"
Kenapa kok baru sekarang, dan kenapa bukan pesertanya sendiri yg protes saat seleksi penjaringan."
Data/arsip hasil tes kan ada di desa pojok.
Mungkin hasilnya saat itu ada beberapa pertimbangan.
Yang tau persis adalah panitia, pak kades, atas rekom kecamatan,
Kalau seperti ini maaf ya mas bukan Rana saya, ujar DanRamil Dampit.
"Dari hasil investigasi lanjutan, kades lama bernama Sunarko (alm), dan sekarang dijabat oleh (PJ) yang berinisial GS dipilih oleh pak camat secara langsung.
Menurut informasi PJ sempat terlontar bahasa yang tidak pantas didengar.
"Wah kalau urusan media, itu hanya cari cari , ujar PJ".
Nanti kalau ada berita yang menjatuhkan nama baik Arienda, nanti kami datangkan media lain untuk naikan berita yang baik biar ada lawan nya, tegas PJ.
Setelah ada teguran dari pak Camat kepada PJ desa pojok (GS)".
Yang menjadi pertanyaan di warga setempat mengapa SK diterbitkan sebelum perekrutan yang di tanda tangani oleh Kepala desa Sunarko, sebagai keterangan rincian sebagai berikut;
"Putusan kepala desa pojok no : 180/24/KEP/35.07.05.2011/2023
Tentang pengangkatan sdri. Arienda Wahyu Fitriani sebagai perangkat desa Pojok kec. Dampit kab. Malang
Dengan jabatan kepala seksi pemerintahan yang di tanda tangani pada tanggal 28 Desember 2023 oleh kepala desa Pojok Sunarko".
"Dan mengapa uji tes perekrutan perangkat desa pojok digelar serta pengumuman kelulusan uji tes pada tanggal 08 Januari 2024".
Dengan adanya ini kami mohon kepada pihak-pihak terkait untuk survei ulang dan menindak tegas kepada para oknum panitia yang terlibat di dalamnya, sehingga bisa mengusut sampai tuntas sesuai aturan yang berlaku.
Sesuai dengan amanat bapak presiden RI Prabowo Subianto dan bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar memberantas Korupsi Kolusi Nepotisme Narkoba judi online serta pungli agar diberantas hingga ke akar-akarnya.
Editor : Redaksi