MADURA, PortalNusantaraNews.co.id Pamekasan, Minggu 06/03/1977 telah lahir seorang laki laki bernama Fajar Risman dari pasangan Sukardi bin Saniman dan Satuna binti Sudarso, tidak terasa anak laki laki tumbuh dengan tubuh yang sehat.
12 tahun kemudian anak laki laki tersebut selalu jadi omongan dari sanak famili, baik keluarga dari bapak maupun keluarga dari ibu nya.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Meningkat Jelang Tour of Kemala 2025 di Yogyakarta
Anak tersebut biasa dipanggil keseharian hariannya Fajar, anak ini mempunyai cita cita, agar suatu saat nanti menjadi seorang prajurit pemberani dalam membela bangsa.
Di usia 18 tahun mencoba untuk mendaftarkan diri untuk menjadi TNI AD namun hanya sebatas impian dan khayalan belaka, waktu itu kita bersaing keras baik dari fisik maupun materi.
Dijaman itu masuk TNI AD sangatlah suatu cita cita paten bagi nya, hal tersebut nasib, rejeki, jodoh maha kuasa yang maha tau.
Berjalannya Dengan waktu dan usia dia pun tak kenal putus asa meskipun sempat, terasing dalam keluarga maupun di lingkungannya, karena nakalnya tiada tanding.
Frustasi saat itupun pernah dialami tetapi tidak perna larut dalam kekecewaan diri nya.
Dengan semangat hidup yang kuat, sehingga ia menemukan jatidiri nya, kerasnya kehidupan, yang pada akhirnya tetap maju dan sukses.
Semua hanya satu tujuan "berjihad hanya untuk keluarga tercinta," yang pada akhirnya kulewati kepahitan yang saya jalani tanpa ada yang tau, apa tujuan, dalam hidup ini sebenarnya.
Suatu ketika saya berdiri depan cermin dan bertanya tanya dalam hati meskipun dalam kesedihan diri.
Untuk siapakah saya begini
Untuk siapa saya sukses namun mengapa masih ada orang yang usil dengan keberhasilan atau kesuksesanku, itu semua sya anggap karena punya penyakit hati ( iri hati ).
Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu dan bulan berganti bulan serta tahun berganti begitu cepat seperti bermimpi.
Tak terasa usiapun 48 tahun di tanggal 06/03/2025.
Saya bangga pada diriku, Saya bangga kepada keluargaku kecilku, saya bangga dengan keberhasilanku meskipun saya hari hari dikelilingi oleh orang orang Munafik, selalu mencoba mendorongku ke jurang kehancuran, dengan kegigihan ku dan disertai doa anak istri, bisa di lampaui walaupun menyakitkan. "Jalani hidup sekuat kakimu melangkah...jangan kau suka berharap apapun dari orang tua mu tetapi buatlah orang tuamu..."
Editor : Redaksi