"37 Kepala Daerah yang Akan Dilantik pada 20 Februari 2025"
JAWA TIMUR, PortalNusantaraNews.co.id Berikut ini daftar lengkap kepala daerah terpilih di Jawa Timur (Jatim) pada Pilkada 2024 yang bakal dilantik.
Baca Juga: Polri Bongkar Grup wa Penyebar Konten Sesama Jenis Empat Tersangka Diamankan
Ada 37 kepala daerah Bupati dan Wali Kota termasuk Gubernur terpilih Jatim yang akan dilantik pada 20 Februari 2025.
Sementara, gugatan sengketa pilkada Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Magetan diterima Mahkamah Konstitusi (MK) untuk lanjut ke tahap pembuktian.
Diketahui untuk pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024, Presiden Prabowo Subianto memilih 20 Februari 2025.
Daftar 37 Kepala Daerah Terpilih di Jawa Timur Dilantik 20 Februari 2025:
1. Provinsi Jatim
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak
2. Kabupaten Trenggalek
Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhamad Nata Negara
3. Kabupaten Blitar
Rijanto dan Beki Herdiansyah
4. Kabupaten Kediri
Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa
5. Kabupaten Lumajang
Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma
6. Kabupaten Jember
Muhammad Fawaid dan Djoko Susanto
7. Kabupaten Situbondo
Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ulfiyah
8. Kabupaten Probolinggo
Mohammad Haris dan Fahmi
9. Kabupaten Pasuruan
Mochamad Rusdi Sutejo dan Shobih Asrori
10. Kabupaten Sidoarjo
Subandi dan Mimik Idayana
11. Kabupaten Mojokerto
Muhammad Albarraa dan Muhammad Rizal Oktavian
12. Kabupaten Jombang
Warsubi dan Salmanuddin
13. Kabupaten Madiun
Hari Wuryanto dan Purnomo Hadi
14. Kabupaten Ngawi
Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko
15. Kabupaten Bojonegoro
Setyo Wahono dan Nurul Azizah
17. Kota Kediri
Vinanda Prameswati dan Qowimuddin
18. Kota Pasuruan
Adi Wibowo dan Mokhamad Nawawi
19. Kota Mojokerto
Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi
20. Kota Madiun
Maidi dan Bagus Panuntun
21. Kota Surabaya
Eri Cahyadi dan Armuji
22. Kota Batu
Nurochman dan Heli Suyanto
23. Kabupaten Pacitan
Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin Sumrambah
24. Kabupaten Ponorogo
Sugiri Sancoko dan Lisdyarita
25. Kabupaten Bangkalan
Lukman Hakim dan Fauzan Jafar
26. Kabupaten Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani dan Mujiono
27. Kabupaten Gresik
Fandi Akhmad dan Asluchul
28. Kabupaten Malang
Baca Juga: Sepasang Pengedar Sabu Ditangkap di Tanjunganom, Polisi Amankan 1,77 Gram Barang Bukti
Sanusi dan Lathifah Shohib
29. Kabupaten Sampang
Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz
30. Kabupaten Nganjuk
Marhaen Jumadi dan Trihandy Cahyo Saputro
31. Kabupaten Bondowoso
Abdul Hamid Wahid dan Asad Yahya Syafii
32. Kabupaten Lamongan
Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar Aksara
33. Kabupaten Tulungagung
Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin
34. Kabupaten Sumenep
Achmad Fauzi Wongsojudo dan Imam Hasyim
35. Kota Probolinggo
Aminuddin dan Ina Dwi Lestari
36. Kota Blitar
Syauqul dan Elim Tyu Samba
37. Kota Malang
Wahyu Hiadayat dan Ali Muthohirin
"Sosok Profil HM Sanusi"
HM Sanusi merupakan calon bupati petahana yang akan mencalonkan diri kembali pada Pilkada 2024 ini untuk periode kedua.
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu adalah Bupati Malang yang ke-20.
Sanusi lahir pada 20 Mei 1960 di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Sanusi mengenyam pendidikan di tanah kelahirannya, tepatnya di MIN Gondanglegi tahun 1969-1974, kemudian melanjutkan ke PGAN Gondanglegi tahun 1974-1977.
Setelah itu, ia melanjutkan sekolah di MAN Gondanglegi pada tahun 1977-1980.
Di saat bersamaan, ia juga belajar agama di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Ketika menjadi seorang santri, ia sudah mempunyai keahlian mengemudi mobil. Kemampuannya itu akhirnya dimanfaatkannya untuk mengabdi kepada kiai di tempatnya menempuh pendidikan agama, yakni sebagai sopir pribadi.
Setamatnya dari MAN dan pondok pesantren, Sanusi melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel pada tahun 1986-1990, dan memgambil progran magister di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mitra Indonesia Yogyakarta pada tahun 1999-2001.
Sejak muda, Sanusi juga telah aktif di berbagai organisasi.
Baca Juga: Kapolri Tinjau SPPG Polda Bali, Pastikan Dukung Program MBG Pemerintah
Ia pernah tercatat sebagai sekretaris KUD Gondanglegi, anggota Bagian Dakwah MWC Nahdlatul Ulama (NU) Gondanglegi pada tahun 1991-1994, dan tahun 2002-2005, Sanusi diberi amanah sebagai wakil ketua GP Ansor Kabupaten Malang.
Karir politik Sanusi dimulai masuk menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1999.
Pada tahun yang sama, Sanusi ditunjuk sebagai ketua PAC PKB Gondanglegi, hingga mengantarkannya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang, dan menjabat ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Malang pada tahun 1999-2004.
Pada tahun 2001-2011, Sanusi menjabat sebagai ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kabupaten Malang.
Selain itu, tahun 2004-2014 Sanusi diberi amanah sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Malang dari PKB.
Pada Pilkada 2015, Sanusi mencalonkan diri sebagai wakil bupati, mendampingi bupati Malang saat itu, Rendra Kresna.
Gayung pun bersambut, mereka berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara 51,63 persen.
Namun, tahun 2018, Rendra Kresna tersandung kasus korupsi.
Sehingga Sanusi ditunjuk sebagai Plt Bupati Malang.
Pada tahun 2020, Sanusi berpindah partai dari PKB ke PDIP.
Kemudian, mencalonkan diri sebagai Bupati Malang berpasangan dengan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto.
Paslon itupun meraih kemenangan dengan perolehan suara 45,51 persen
"Sosok Latifah Shohib"
Sementara itu, Lathifah Shohib sebagai calon wakil bupati Malang yang mendampingi Sanusi adalah salah satu cucu dari salah satu pendiri NU yakni KH.
Bisri Syansuri yang telah lama aktif di berbagai organisasi maupun PKB.
Lathifah Shohib lahir di Jombang pada tanggal 9 Desember 1959.
Ia anak dari KH Mochammad Shohib Bisri dan Nyai Hj. Nadhiroh Manshur.
Lathifah Shohib dibesarkan di lingkungan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang.
Latifah kecil menimba ilmu dilingkungan pondok pesantren milik keluarga besarnya itu, mulai MI Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, MTs AIN Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, dan MA AIN Mamba'ul Ma'arif Denanyar.
Setelah itu, ia menempuh pendidikan tinggi di IKIP Malang atau sekarang bernama Universitas Negeri Malang pada tahun 1978-1982.
Lathifah pun juga pernah tercatat sebagai dosen di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Malang pada tahun 1984-1990.
Pengalam politik Latifah dimulai sejak bergabung dengan PKB sejak tahun 1998.
Kemudian pada tahun 2010-2015, Lathifah dipercaya menjadi Ketua DPC PKB Kota Malang, serta pernah menjabat sebagai wakil bendahara DPW PKB Jawa Timur.
Sejak berkiprah di dunia politik, Lathifah pun terbilang kader yang cukup cemerlang. Pada Pemilu 2014, Lathifah berhasil lolos ke Senayan menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur V atau Malang Raya.
Kemudian di tahun 2019, Lathifah kembali berhasil menduduki kursi anggota DPR RI.
Hanya saja, di pertengahan jalan ia mengundurkan diri karena ikut dalam bursa calon bupati Malang bersama Didik Budi Muljono pada Pilkada Malang 2020.
Namun, Latifah saat itu harus menerima kekalahan dari calon bupati Malang dan wakil bupati Malang, HM Sanusi-Didik Gatot Subroto.
Pada Pilkada 2024, Lathifah yang dulunya menjadi rival HM Sanusi dalam Pilkada 2020, kini menjadi partnernya.
PNN77
Editor : Redaksi